MONITOR Sulut – Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) menegaskan Stock BBM di Sulut Aman terkendali, sehingga bersama Biro Perekonomian Pemprov Sulut melakukan inspeksi mendadak meninjau ke salah satu SPBU di Kota Manado, Rabu (28/9/2022).
” Didampingi Biro Perekonomian Setdaprov Sulawesi Utara (Sulut), kedatangan BPH Migas di SPBU dengan Nomor 71.951.03 untuk mengecek perkembangan pengisian bahan bakar dengan menggunakan aplikasi MyPertamina,” jelas Saleh
Dari peninjauan ini, kebanyakan pengemudi belum memakai aplikasi MyPertamina. Hal itulah yang membutuhkan waktu saat isi Bahan Bakar Minyak (BBM) di SPBU sehingga terjadi antrian panjang.
Dikatakan Komite BPH Migas Saleh Abdurrahman kepada wartawan mengatakan pemilik kendaraan diminta untuk mendownload MyPertamina dan mengisi data di aplikasi itu, agar nantinya di SPBU tak perlu menunggu lama.
“Kalau sudah terdaftar akan lebih cepat, petugas tak perlu sibuk mencatat plat nomor. Hanya di-scan langsung beli,” jelasnya seraya menambahkan apabila tidak mendaftar di MyPertamina, ia menyarankan membeli bahan bakar non subsidi.
Lebih jauh Saleh menghimbau para pemilik kendaraan di Sulawesi Utara (Sulut) untuk bijak dalam memilih BBM.
“Gunakan BBM secara bijak. Yang mampu (beli) non subsidi. Kalau (yang beli) subdisi tolong hemat. Agar kebutuhan terpenuhi dan tidak ada antrian,” tukasnya seraya meminta pengguna BBM di Sulit tak perlu khawatir karena stoknya aman hingga tujuh hari ke depan.
“Kalau kita di nasional (stok BBM) di atas 15 hari,” ungkapnya.
Sementara itu Kepala Biro Perekonomian Setdaprov Sulut Lukman Lapadengan mengakui kedatangan BPH Migas ke SPBU merupakan bagian dari sosialisasi terkait pembelian BBM dengan menggunakan aplikasi MyPertamina.
“Peninjauan ke salah satu SPBU milik Pertamina ini dalam rangka mengedukasi pemilik kendaraan termasuk ketersediaan BBM,” tuturnya.
Hadir juga selain jajaran Biro ekonomi, Bapenda Sulut diwakili Kabid Pajak Filma Keppel dan Kasub Aprine Siwi. (Stv)
