Bupati Sangihe Buka Kegiatan Pengabdian Mahasiswa STT Missio Dei di Kampung Nagha 1

Sangihe441 Dilihat

MONITORSULUT,Sangihe- Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe terus memberikan ruang dan dukungan terhadap gerakan pelayanan sosial dan spiritual di tengah masyarakat. Salah satu wujud nyata dari semangat kolaborasi ini terlihat saat Bupati Sangihe, Michael Thungari, secara resmi membuka kegiatan Pelayanan dan Pengabdian Masyarakat oleh mahasiswa Sekolah Tinggi Teologi (STT) Missio Dei Manado, Minggu (6/7/2025), di Gedung Ibadah GKRI Solagratia, Kampung Nagha 1, Kecamatan Tamako.

Acara pembukaan berlangsung khidmat dan penuh semangat kebersamaan, dihadiri oleh Camat Tamako Meylan S. Yohanis, Kapolsek Tamako, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Kapitalaung Kampung Nagha 1, serta 48 mahasiswa dan mahasiswi STT Missio Dei Manado beserta para dosen dan tamu undangan lainnya.

Dalam sambutannya, Bupati Thungari menyampaikan apresiasi tinggi kepada pihak kampus yang telah memilih wilayah Tamako, khususnya Kampung Nagha 1 sebagai lokasi pengabdian masyarakat. Menurutnya, langkah ini tidak hanya memperkuat relasi antara akademisi dan masyarakat, tetapi juga mencerminkan semangat pelayanan yang otentik dan transformatif.

“Saya, atas nama pemerintah daerah, menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada STT Missio Dei yang telah memilih tempat ini sebagai ladang pelayanan. Ini bukan hanya kegiatan akademik, tapi juga bagian dari pembangunan jiwa dan karakter masyarakat,” ujar Thungari.

Bupati menekankan bahwa kehadiran mahasiswa teologi di tengah masyarakat harus menjadi sarana mempererat ikatan spiritual, sekaligus melanjutkan jejak para pekabar Injil yang dulu datang membawa terang iman serta keterampilan praktis yang memberdayakan.

“Pekabar Injil terdahulu tidak hanya menyampaikan firman, tapi juga membawa keterampilan seperti pertukangan, membuat perahu, hingga berhitung. Mereka menyatu dengan masyarakat dan mengajarkan hidup yang berguna,” tambahnya.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini direncanakan berlangsung selama kurang lebih tiga minggu. Para mahasiswa akan terlibat langsung dalam berbagai aktivitas sosial, keagamaan, dan pemberdayaan di tengah masyarakat Nagha 1, mulai dari pelayanan ibadah, pendidikan, hingga aksi sosial.

Bupati Thungari mengingatkan bahwa pengalaman langsung di lapangan seperti ini adalah bagian penting dari pendidikan yang sejati.

“Kegiatan seperti KKL atau KKN adalah ruang belajar nyata. Turun ke lapangan, bertemu langsung dengan masyarakat, dan menerapkan ilmu adalah pelatihan kehidupan yang tidak bisa digantikan,” jelasnya.

Mengakhiri sambutannya, Bupati mengajak seluruh unsur, baik gereja, perguruan tinggi, maupun pemerintah untuk terus menjalin kolaborasi dan sinergi demi pelayanan yang lebih berdampak.

“Jika kita bergerak bersama, maka pelayanan akan semakin bermakna, dan pembangunan masyarakat akan semakin merata dan berkeadilan,” pungkasnya.

Kegiatan pengabdian oleh STT Missio Dei Manado ini diharapkan tidak hanya membawa manfaat bagi masyarakat Nagha 1, tetapi juga membentuk pribadi mahasiswa menjadi pelayan dan pemimpin yang tangguh, rendah hati, dan berorientasi pada kemanusiaan. (Moy)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *