Gubernur Yulius: ODSK Adalah Warisan Sejarah, Bukan Sekadar Nama

berita terbaru, Manado, Sulut10994 Dilihat

MONITORSULUT——–Di tengah riuh wacana perubahan nama RSUD ODSK, Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus, justru menekankan makna mendalam di balik empat huruf tersebut. Baginya, ODSK bukan hanya singkatan birokratis, tetapi warisan semangat dan kerja kolektif yang telah membentuk fondasi sistem kesehatan Sulut saat ini.

Saat konferensi pers di Kantor DPRD Sulut, Kamis (3/7/2025), Gubernur Yulius menggambarkan ODSK sebagai simbol perjalanan panjang daerah ini dalam membenahi layanan kesehatan.
Akronim yang berarti Optimalisasi Daerah Sehatkan Keluarga itu, menurutnya, merupakan refleksi dari titik balik sejarah pelayanan medis di Sulut.

“ODSK adalah penanda transformasi. Di masa lalu, kita menghadapi tantangan besar dalam sistem kesehatan. Tapi dari situ pula kita bangkit, dan menjadikan rumah sakit ini sebagai kebanggaan, bukan hanya secara lokal, tapi juga di panggung nasional dan internasional,” tegas Yulius.

Lebih dari sekadar nostalgia, keberadaan nama ODSK dilihat sebagai bentuk penghormatan atas upaya kolektif para tenaga kesehatan, birokrat, dan masyarakat dalam mengatasi krisis, termasuk saat pandemi.

Dengan mempertahankan nama tersebut, Pemprov Sulut mengirimkan pesan kuat, bahwa pencapaian masa lalu bukan untuk dilupakan, melainkan untuk menjadi pijakan dalam membangun masa depan.
Yulius juga mengaitkan semangat ini dengan pengalamannya di Kementerian Pertahanan bersama Presiden Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya kontinuitas dan penghargaan atas capaian pemerintahan sebelumnya.

“Kami bukan memulai dari nol. Kami melanjutkan perjuangan yang telah dirintis. Dan ODSK adalah bagian dari perjuangan itu,” ujarnya.
Alih-alih sekadar melihat nama sebagai label institusi, Gubernur Yulius mengajak publik melihat ODSK sebagai semangat Bersama, sebuah identitas yang tumbuh dari perjuangan dan keberhasilan bersama.

Wakil Gubernur Victor Mailangkay pun menyatakan hal senada. Komitmen untuk memperkuat layanan kesehatan, menurutnya, tak terlepas dari konsistensi dalam menjaga simbol-simbol yang sudah menyatu dengan masyarakat.

(Yulia Pricilia)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *