MONITORSULUT, MANADO – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Sulawesi Utara menggandeng Pemerintah Kota Manado dan Seluruh Pemuka Agama yang ada di Kota Manado, menggelar sosialisasi program program BI Sulut, Selasa (21/03) di ruang serba guna pemkot Manado.
Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara Andry Prasmuko menjelaskan tentang kegiatan ini dalam kaitan beberapa program yang akan dilaksanakan oleh Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara, tentang Perekonomian Nasional dan Sulut,
Prospek ekenomi di tahun 2023,
Cinta bangga paham rupiah dan QRIS
Cinta, bangga dan Paham Rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan untuk mengenal karakteristik dan desain rupiah, memperlakukan rupiah secara tepat, menjaga diri dari kejahatan uang palsu,
“Mari kita budayakan cinta rupiah rupiah ini merupakan salah satu simbol negara dan juga pemersatu bangsa,” jelasnya.
Lanjutya, Bank Indonesia juga sudah mengeluarkan QRIS. Hal Ini dilakuan sebagai upaya untuk meningkatkan transaksi digital sehingga lebih memudahkan masyarakat di era kemajuan informasi saat ini.
Sementara Walikota Manado Andrei Angouw, memberikan apresiasi dan banyak terima kasih atas kerukunan yang sudah terbangun saat ini.
Walikota menyinggung apa yang disampaikan Menko Polhukam Prof. Dr. Mahfud M.D yang menyatakan Manado adalah Laboratorium dan Taman Sari Indonesia. Wali Kota menggarisbawahi pernyataan Menkopolhukam saat dialog Kebangsaan belum lama ini di Manado dengan menyatakan bahwa Manado harus menjadi contoh tentang kehidupan umat beragama ditingkat nasional.
Pada kesempatan ini Wali kota juga menyampaikan ucapan selamat bagi umat Hindu yanh melaksanakan kegiatan keagamaan Nyepi serta menyampaikan selamat menyambut Bulan Puasa bagi Imat Muslim. Wali Kota mengajak untuk dapat melaksanakan kegiatan yang bernuansa kerukunan umat di Kota Manado.
Walikota juga menyentil kondisi menghadapi tahun politik saat ini dimana terdapat kelompok orang yang mungkin menjual agama dalam rangka kegiatan politik. Untuk hal ini Wali Kota meminta tokoh agama untuk meredam situasi seperti ini. Wali Kota juga meminta tokoh agama mendorong masyarakat lewat umatnya agar memiliki etos kerja tinggi. “Jangan ciptakan generasi malas, generasi yang hanya bercita-cita jadi THL, generasi proposal dan tidak memiliki etos kerja, jadi hal ini harus didorong dan meminta campur tangan tokoh agama,” kata Wali Kota.
Hadir dalam kegiatan tersebut
asisten I Bpk. Heri Saptono, Kabag Kesra Otniel Tewal, Ketua BKSAUA Kota Manado Pdt. Judi Tunari M.Teol, Presidium BKSAUA Kota Manado, Ketua MUI, Ketua Baznas serta para Tokoh Agama. (Yulia)